Playlist #3


kali ini tema playlistnya sedikit nyastra dan puitis

Balada Joni dan Susi (Album) – Melancholic Bitch

Tak banyak Band yang membuat satu album yang lagu-lagunya merupakan satu kesatuan cerita. Melancholic Bitch adalah salah satu Band yang sedikit Itu. Balada Joni dan Susi adalah sebuah album yang bercerita tentang kisah cinta pasang muda mudi, Joni dan Susi. Jika pernah menonton film Radit dan Jani, cerita Joni dan Susi bisa dibilang 11- 12 dengan cerita itu. Diawali sebuah intro yang bernuansa kelam, track ini memperkenalkan tokoh utama dalam album ini, yaitu joni dan susi. Tiga lagu selanjutnya bisa dikatakan bagian cerita bahagia, di mana kedua pasangan masih dimabuk indahnya cinta dengan segala impian di depannya.Diawali “bulan madu” yang bercerita tentang keinginan untuk berjalan jalan dan terkesan sangat geografis lagunya. Lanjut pada lagu “ 7 hari menuju semesta” yang penuh rayuan dan diikuti “Dystopia” yang liriknya sederhana dan ringkas, bercerita tentang sebuah keinginan dan janji kedua pasangan. Berkolaborasi dengan sinden Sinten Remen, Silir Pujiwati, “Dystopia” bisa dibilang sebagai lagu yang dinamis yang menjadi rangkuman atmosfir album ini. “ sangat Scherzo banget, Panik tapi teratur, rutin tapi histeris”, ucap ugoran sang vokalis tentang lagu ini.

Mars Penyembah Berhala” menjadi lagu transisi masa masa indah menjadi masa masa kelam. “Siapa yang membutuhkan imajinasi bila kita sudah punya televisi!!!” menjadi penggalan lirik yang provokatif penuh kritik dan sangat mudah meracuni otak. Setelah ngos-ngosan bermain dan jalan jalan, lagu “Nasihat Yang Baik” seakan menjadi pengantar istirahat, musik yang pelan dan ngawang memberikan alur dinamika lagu yang baik. “Dinding propaganda” mulai bercerita masa masa suram, ternyata semua tak seperti yang dibayangkan, terlebih cinta tanpa modal materi. “segera curi roti daripada kau mati” begitulah kira-kira propaganda yang dibisikkan dinding ke kuping Joni. “Apel Adam” lebih berupa narasi yang menceritakan si joni akhirnya mengikuti propaganda dinding dan akhirnya tertangkap dan akhirnya masup berita criminal di TV, seperti yang terangkum di “Akhirnya Masup Tipi”.

Menara” seperti menjadi sebuah tugu pengingat, yang kembali merangkum cerita Joni dan Susi..dan akhirnya pelarian hidup pun usai, seperti yang termuat dalam “Noktah Dalam Kerumunan” dan ditutup oleh “outro” yang singkat.

Musik Melancholic Bitch adalah musik Efek Rumah Raca namun pada tingkat yang lebih tinggi. Begitulah sebuah pujian, dan bisa juga bentuk promosi gratis dari sebuah pertemanan sesama musisi yang dilontarkan oleh cholil, vokalis ERK.

Musik Melbi penuh wacana dan filsafat. Namun mereka ibaratnya seorang pentutur isu isu konspirasi dunia namun tetap menyenangkan untuk dijadikan teman bicara tanpa ada suasana intimidatif. Sangat nikmat mendengarkan seluruh album ketika berada dalam sebuah kotak besi yang bergerak menembus rimba kota.

Playlist:

Sementara – Float

Aku menyukai suasana yang dibangun lagu ini. Diawali vokalis yang hanya diiringi gitar dan tetesan gitar hingga pada akhirnya berkesan ramai namun megah layaknya lagu comforting sound dari mew. Indah.

…..percayalah hati lebih dari ini, pernah kita lalui…takkan lagi kita mesti jauh melangkah…nikmatilah laraaaa……untuk sementara saja

Kinanti – Katjie & Piring

Menikmati senja yang nirmala sangat pas bila diiringi lagu dari duet pasangan indie ini. Lirik dan music yang merdu mampu membius suasana hati.

“..pelita…. kemuning kita, di kala diusainya senja…semilir meniup sukma, semoga tersalinkan rasa, meluruhkan gulita, kelabu segera berganti….”

Mesin Penenun Hujan – Frau

Mari menjalin hujan bersama frau dan oscarnya.

..dan aku kan hilang ku kan jadi hilang, tapi takkan lama ku’kan jadi awan….”

Sajak Kecil tentang Cinta – Reda dan Tatyana

Tanpa musik pun puisi karya SDD ini sudah indah. Namun Reda dan Tatya berhasil membuat musikalisasi puisi ini layak didengarkan tanpa mengurangi keindahan puisi (yang tanpa musikpun sudah musikal)

..mencintai angin harus menjadi siup, mencintai air harus menjadi ricik, mencintai gunung harus menjadi terjal…”

Air – Ubiet & Dian HP

Satu kata..menyayat…

“..kutanahkan tubuhkan agar kau hujani aku..kukeringkan mataku dan kau arimataku..”

Aku – Sore

Momen perenungan di ketinggian sangat pas kalo diiringi lagu dari sore ini

“…kuterhanyut menyelami hati…yang penuh dengan kesalahan dan kelemahan di dalam diriku….yang penuh dengan kegelapan dan terang di dalam diri dan jiwaku…”

Nyanyian Langit – Dialog Dini Hari

Lagu DDH ini membuat kita serasa di Tibet…diiringi alunan doa para bikshu.

“ nyanyian langit, untukmu beribu puji, takdir membahana redakan duka bencana..”

Melati Putih – Sarasvati

Melati putih karya iwan abdurachman dibawakan kembali oleh sarasvati yang menurutku dengan suasana yang lebih spooky dan agak waltz (membayangkan para klan Dracula berdansa diiringi lagu ini)

“ini kisah tentang sekuntum bunga, terputih dari yang putih..”

Cerita tentang Gunung dan Laut – Payung Teduh

Lagunya enak walau masih mendalami liriknya..benarkah gunung dan laut tak punya rasa? (kok sepertinya sangat anthroposentris)

..aku tak pernah melihat gunung menangis, biarpun matahari membakar tubuhnya…”

Desember – Efek Rumah Kaca

Ketika musim kemarau melanda..semua pasti merindukan bau tanah yang tersiram oleh air hujan.seperti ERK yang selalu suka sehabis hujan di bulan Desember

“..seperti pelangi, setia menunggu hujan reda…”

Leave a comment